Kenali Kelompok Orang yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Usus Besar

Kanker usus besar merupakan jenis kanker terbanyak nomor 4 di Indonesia serta menjadi penyebab sekitar 8,5% dari total kematian akibat kanker di dunia. Penyakit ini umumnya ditemukan pada usia lanjut, tetapi terdapat factor sporadic yang berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh konsultan gastroentero-hepatologi sekaligus ketua umum PB PEGI,

Waspadai Gejala Kanker Usus ini saat Diare

Kanker merupakan penyakit yang menyumbangkan angka kemarian terbesar di dunia. Selain menerang organ-organ penting dalam tubuh manusia, kanker juga bisa menyerang bagian tubuh tak terduga seperti anus. Konsultan Gastroenterohepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM menjelaskan bahwa  anus merupakan organ yang berperan sebagai tempat keluarnya feses

Rasa Terbakar di Dada, Serangan Jantung atau Asam Lambung?

Rasa terbakar di dada umumnya diasosiasikan dengan serangan jantung. Padahal, terdapat perbedaan antara rasa tidak nyaman di dada yang diakibatkan oleh serangan jantung dan asam lambung. Perbedaan tersebut perlu dikenali agar tidak salah dalam menentukan penanganan selanjutnya. Serangan jantung ditandai dengan nyeri atau perasaan seperti tertekan di bagian dada, di bawah tulang

Cabe Bubuk pada Jajanan, Berbahayakah bagi Pencernaan?

Akhir-akhir ini beredar pesan berantai melalui jejaring sosial mengenai bahaya penggunaan cabe bubuk pada jajanan seperti tahu crispy, kentang goreng, atau cilok. Disebutkan bahwa cabe bubuk tersebut dapat menyebabkan difteri akibat tercemar kencing tikus. Didasari oleh beredarnya video berdurasi 11 detik yang memperlihatkan tumpukan cabai kering di tanah dengan sejumlah tikus yang

Paparan Kabut Asap Kebakaran Hutan dapat Timbulkan Gangguan Lambung

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan umumnya dikenal sebagai penyebab gangguan pernapasan. Asap yang mengandung bahan beracun dapat menjadi karsinogenik kanker seperti paru-paru. Meski tidak selalu otomatis setiap orang yang terdampak asap akan menderita kanker, paparan dalam jangka panjang dapat meningkatkan potensi terjadinya kanker paru. Selain itu asap menyebabkan kadar oksigen

Temui Bentuk Feses Seperti Ini? Waspada Gejala Konstipasi Kronis

Konstipasi kronis merupakan penyakit yang penderitanya berisiko 1,78 kali lipat lebih besar mengalami kanker usus besar serta 2,78 kali lipat lebih besar terhadap terbentuknya tumor jinak pada usus besar. Konstipasi kronis umumnya ditandai dengan sembelit atau susah buang air besar (BAB) berhari-hari. Namun, rupanya seseorang yang rutin buang air besar sekalipun dapat

Batas Waktu Ideal untuk Menunda Makan

Umumnya, ketika sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya, seseorang akan mengabaikan atau menunda kebutuhan makan dan minumnya. Kebiasaan menahan lapar tersebut rupanya dapat menyebabkan badan lemas dan perut nyeri akibat naiknya asam lambung, serta emosional meningkat, lho! Agar terhindar dari hal tersebut, kita perlu memperhatikan batas waktu maksimal untuk tidak makan serta aturannya

Melihat Tanda Kelainan pada Usus dari Pola Buang Air Besar

Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh pasti akan diproses melalui usus besar sebelum dibuang menjadi tinja atau dalam bahasa ilmiahnya disebut feses. Oleh karena itu, Pola Buang Air Besar (BAB) dapat mencerminkan kondisi kesehatan usus besar. Jika tinja yang dihasilkan dalam BAB berbentuk tidak wajar, kesehatan usus besar anda patut dicurigai.

Sering Mengonsumsi Nasi yang Dipanaskan? Awas Berbahaya!

Nasi merupakan makanan pokok bagi orang Indonesia. Bahkan tak jarang terdengar istilah “belum makan kalau belum makan nasi”. Hal ini membuat orang Indonesia terbiasa memasak nasi dalam jumlah banyak, lalu dipanaskan dalam pemanas magic com. Namun, ternyata kebiasaan yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga, mahasiswa, atau anak kos ini dapat berbahaya

Waspada, Makanan Inilah yang Menjadi Pemicu Kanker Usus!

Usus merupakan organ yang berfungsi untuk mencerna asupan makanan dan minuman. Sehingga kesehatan usus dapat dipengaruhi oleh jenis asupan makanan dan pola makan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, bahwa faktor genetik, kebiasaan jajan sembarangan, kurang makan sayur dan