Hari Kesehatan Nasional Ke-60

Pada 12 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN), sebuah momentum penting yang mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan sebagai dasar kehidupan yang produktif dan sejahtera. Tahun 2024 ini menandai HKN yang ke-60, dan tema yang diusung, “Gerak Bersama, Sehat Bersama,” menjadi ajakan bagi seluruh masyarakat untuk bersatu dalam menjaga kesehatan.

Hari Dokter Nasional 2024

Tanggal 24 Oktober selalu menjadi hari istimewa bagi dunia kesehatan di Indonesia, karena bertepatan dengan Hari Dokter Nasional dan Hari Jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Tahun ini, tema "Tangan yang Menyembuhkan, Hati yang Peduli" dipilih untuk merayakan Hari Dokter Nasional, yang mencerminkan dedikasi dan semangat para dokter dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan

Delegasi PEGI pada Kegiatan KSGE Days 2024

Pada 17 Agustus 2024, telah dilakukan penandatanganan kerja sama antara Korean Society of Gastrointestinal Endoscopy (KSGE) dan Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI). Sebagai tindak lanjut, PEGI diundang sebagai narasumber dalam kegiatan Korean Society of Gastrointestinal Endoscopy Days 2024 (KSGE Days 2024) untuk mempresentasikan perkembangan endoskopi terapeutik serta organisasi akademik endoskopi di Indonesia.

Dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana Bahas Strategi Penanganan Penyakit Gastro di Era Industri 4.0 pada INAHEF 2024

Jakarta, 19 September 2024 – Dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, K-GEH, FINASIM, Konsultan Gastroenterohepatologi, menjadi narasumber pada topik Permasalahan dan Strategi Penanganan Penyakit Gastro di Era Industri 4.0 dalam Seminar Perencanaan Penanganan Penyakit Uronefro, Hepa, Gastro, dan Diabetes Melitus di Era Industri 4.0. Seminar ini merupakan bagian dari International Healthcare Engineering Forum

Sindrom Mirizzi: Kondisi Langka yang Perlu Diwaspadai

Sindrom Mirizzi adalah kondisi medis langka namun serius yang terjadi ketika batu empedu yang terjebak di leher kantung empedu atau duktus sistikus menekan saluran empedu utama (duktus biliaris). Hal ini dapat mengakibatkan gangguan aliran empedu dari hati ke usus, dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Artikel ini bertujuan

Familial Adenomatous Polyposis (FAP)

Familial Adenomatous Polyposis (FAP) adalah suatu sindrom langka yang meningkatkan risiko kanker kolorektal. FAP ditandai oleh munculnya ratusan hingga ribuan polip pada usus besar dan rektum, yang dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diobati. Pada usia yang relatif muda, seseorang dengan FAP hampir pasti akan menderita kanker kolorektal. FAP adalah penyakit keturunan

Endoscopic Mucosal Resection (EMR)

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki tumor atau lesi tepat di bawah permukaan dinding saluran cerna, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengangkatnya dengan prosedur Endoscopic Mucosal Resection (EMR). Prosedur ini menawarkan solusi minimal invasif untuk mengatasi kanker atau lesi pra-kanker di saluran cerna, memberikan penilaian yang akurat dibandingkan metode terapi

Pelantikan Pengurus Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) Masa Bakti 2023-2026 Resmi Digelar

Jakarta, 12 Mei 2024 – Pengurus baru Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) Masa Bakti 2023-2026 resmi dilantik pada Minggu, 12 Mei 2024, di Kantor Sekretariat Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, dan turut dihadiri oleh Ketua Majelis Pengembangan

Apa Itu Melena?

Melena adalah istilah medis yang merujuk pada kondisi dimana feses berwarna hitam dan lengket akibat perdarahan pada saluran cerna. Perdarahan biasanya terjadi di bagian atas saluran cerna yang meliputi mulut, kerongkongan, lambung, dan duodenum (bagian pertama usus kecil). Namun, dalam beberapa kasus perdarahan di colon ascending (bagian pertama usus besar) juga dapat

Tips Perut Tetap Nyaman Meski Makan Enak Saat Lebaran

Saat lebaran sering kali kita tergoda untuk mencoba semua makanan yang tersaji. Namun, kadang setelah menyantap makanan khas lebaran perut terasa tidak nyaman. Lalu bagaimana agar kita tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa merasakan pencernaan yang tidak nyaman? Dilansir dari laman Kompas.com, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH,