Perkembangan teknologi yang semakin maju termasuk dalam dunia kedokteran menghasilkan berbagai inovasi untuk memudahkan deteksi penyakit. Salah satunya adalah kapsul endoskopi yang menjadi alternatif pilihan untuk mengevaluasi kondisi saluran cerna bahkan sampai ke usus halus. Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterohepatologi, Dr. dr. Tjahjadi Robert Tedjasaputra, SpPD, K-GEH menjelaskan bahwa kapsul
Dilansir dari YouTube RSUI dengan tajuk "Coklat dapat menyebabkan penyakit GERD! Apa itu GERD?" Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, konsultan gastroenterohepatologi menjelaskan mengenai cara menangani GERD. Simak penjelasannya berikut ini. Ketika gaya hidup sudah semakin membaik dan konsumsi obat telah dilakukan secara optimal sesuai arahan dokter,
dr. Hasan Maulahela, spPD, K-GEH, konsultan gastroenterohepatologi, dalam acara Ayo Sehat Kompas TV - Mengenal Batu Empedu menjelaskan bahwa saat berbicara mengenai empedu ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu cairan empedu dan kantung empedu. Umumnya, yang dimaksud dengan empedu adalah cairan empedu. Cairan empedu berfungsi untuk mencerna lemak. Sedangkan kantung empedu
Saluran cerna terdiri dari dua bagian, yaitu saluran cerna bagian atas dan saluran cerna bagian bawah. Saluran cerna bagian bawah meliputi sebagian usus halus bagian bawah (jejunum, ileum), usus besar (sekum, kolon, rectum), dan berakhir di anus. Adapun dr. Aritantri Damayani, MSc, SpPD, K-GEH menyebutkan gangguan yang sering terjadi pada saluran cerna
Beberapa gangguan yang ditemui pada saluran cerna disebabkan oleh factor makanan yang dikonsumsi oleh seseorang. Dr. Hendra Nurjadin, SpPD, K-GEH menjelaskan bahwa gangguan pada saluran pencernaan terbagi menjadi dua ketegori, yaitu masalah pencernaan bagian atas dan bawah. Masalah pencernaan bagian atas yang sering terjadi adalah dyspepsia atau yang umum disebut maag dengan
Berdasarkan penjelasan dari dr. Kaka Renaldi, SpPD, K-GEH pola makan yang tidak teratur bukanlah penyebab utama dari kanker usus, melainkan faktor yang memperburuk penyebab utama kanker usus yaitu faktor genetik (keturunan). Seseorang yang memiliki pola hidup yang baik masih dimungkinkan untuk memiliki penyakit kanker usus. Pola hidup yang baik merujuk pada pola
Pola makan yang tidak sehat bisa menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Menurut pemicu tersebut, produksi asam lambung pasca lebaran berkaitan dengan perubahan ‘pola makan’ pasca puasa. Selama berpuasa, kebiasaan makan cenderung teratur, baik dari segi waktu dan jumlah makan. Namun, pola dan menu makan cenderung berantakan saat
Ketika perut dalam keadaan kosong, asam lambung yang kambuh dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman. dr. Syifa Mustika, SpPD, K-GEH, konsultan gastroenterohepatologi, membagikan tiga cara untuk mengatasi asam lambung yang kambuh saat puasa. 1. Memperbanyak minum air putih dan konsumsi buah-buahan Memperbanyak konsumsi air putih saat sahur dan berbuka puasa akan membuat
Selama berpuasa di bulan Ramadhan metabolisme tubuh berubah karena pembatasan makan dan minum, serta perubahan pola tidur. Kebanyakan penderita sakit maag atau GERD merasa khawatir untuk berpuasa karena takut jika sakitnya akan kambuh. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM, konsultan gastroenterohepatologi, menjelaskan bahwa dengan pengaturan pola
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB, FACP, FACG, konsultan gastroentero hepatologi, menjelaskan bahwa pada prinsipnya ketika seseorang mengalami buang air besar berdarah hal pertama yang harus dilakukan adalah tenang dan jangan panik. Setelah tenang, disarankan untuk berbaring. Jangan melakukan aktivitas terlebih dahulu karena belum tahu seberapa banyak perdarahan yang