Norovirus, Penyebab Keracunan Makanan yang Mewabah di China
Baru-baru ini otoritas Kesehatan Tiongkok menyampaikan telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) baru yang disebabkan oleh norovirus. Norovirus sendiri sebenarnya bukan merupakan virus baru. Norovirus merupakan salah satu penyebab utama terjadinya infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia, termasuk diantaranya Indonesia, sebagaimana yang diungkapkan oleh Konsultan gastroentero-hepatologi sekaligus ketua umum PB PEGI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM.
Prof. Ari menyebutkan bahwa Norovirus juga terdapat di Indonesia, sebagaimana yang dilaporkan oleh peneliti Indonesia di jurnal internasional, salah satunya yang baru saja dipublikasi di Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020. Penelitan dilakukan oleh dr. Juniastuti, dkk dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga. Dalam jurnal tersebut dilaporkan bahwa dari 91 sampel feses yang diperiksa ternyata 14 sampel atau 15,4 persen mengandung Norovirus. Penelitian diselenggarakan pada awal tahun 2019. Sampel diambil dari beberapa RS di Kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia.
Berbeda dengan virus SARS-Cov-2, Norovirus dapat ditularkan melalui makanan atau biasa disebut dengan foodborne disease. Apabila terdapat makanan yang tercemar Norovirus dan menginfeksi orang yang mengonsumsi, secara umum akan timbul gejala keracunan makanan seperti demam, nyeri perut, diare, mual, dan muntah. Gejala klinis muncul akibat virus ini bisa terjadi dalam 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar. Gejala juga muncul pada KLB Norovirus di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Shanxi.
Sampai saat ini dari informasi yang ada dari Center for Disease Control and Prevention Tiongkok, lebih dari 30 KLB sudah terjadi sejak September 2020. KLB melibatkan 1500 kasus, terutama dilaporkan ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang tercemar. Oleh karena itu, jika terjadi KLB, sisa makanan yang dicurigai, muntahan, dan feses pasien yang mengalami keracunan harus dicek apakah Norovirus yang menjadi penyebabnya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan kontaminasi Norovirus yaitu dengan menjaga kualitas makanan dan kebersihannya baik di restoran, kantin, atau di rumah tangga. Masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun. Sampai saat ini prinsip penanganan jika terinfeksi Norovirus adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Selain itu juga mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak.
Salam sehat.
Sumber:
https://www.tribunnews.com/corona/2020/10/19/kenali-risiko-kesehatan-norovirus-penyebab-keracunan-makanan-yang-mewabah-di-china?page=2
Ilustrasi: freepik.com