Waspadai Cara Penularan Virus Corona antara Pasien dan Dokter
Risiko penularan virus corona antara pasien dan dokter terbilang cukup tinggi. Terutama sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa virus ini dapat ditularkan melalui airborne atau udara dalam jumlah partikel yang lebih kecil.
Proses penularan virus antara pasien dan dokter melalui airborne sendiri, sebagaimana yang dijelaskan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroentero-hepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM, yaitu terjadi ketika pasien yang telah terinfeksi Covid-19 membuka mulut dan menghembuskan napas, kemudian partikel virus tersebut menempel di masker dokter. Dokter yang tidak menyadari hal tersebut bisa saja memegang permukaan masker lalu menyentuh hidung. Virus tersebut pun akhirnya masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung.
Selain melalui masker, berdasarkan data yang ditunjukkan, rupanya virus paling banyak menempel di baju hazmat atau APD yang digunakan dokter untuk kontak dengan pasien. Tak terkecuali pakaian yang digunakan dokter atau petugas medis lainnya. Sebagaimana kasus yang pernah ditemui, yaitu tertularnya satu keluarga dokter yang bekerja di rumah sakit rujukan. Diduga hal tersebut diakibatkan karena baju dokter yang terkontaminasi disentuh oleh keluarganya.
Oleh karena itu Prof Ari menghimbau agar semua pihak tetap waspada akan penularan virus corona, terutama para dokter yang berinteraksi langsung dengan pasien penderita Covid-19. Khususnya pada tenaga Endoskopis, dapat mengakses Protokol Tindakan Endoskopi di Pusat Endoskopi Saluran Cerna dalam Konteks Kewaspadaan Infeksi Covid-19 di , Petunjuk Pencegahan Penularan Covid-19 untuk Petugas Kesehatan di , serta Pedoman Klinis dan Prosedural untuk Unit Endoskopi Saluran Cerna pada Masa Pandemi Covid-19 di .
Salam sehat.
Sumber:
Ilustrasi: freepik.com