Seoul, Korea Selatan – Pada tanggal 17 Agustus 2024, sebuah pertemuan penting berlangsung di Hotel Westin Chosun, Seoul, yang mempertemukan perwakilan dari Korean Society of Gastrointestinal Endoscopy (KSGE), Thai Association for Gastrointestinal Endoscopy (TAGE), dan Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI/ISDE). Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi regional di bidang pendidikan
PB PEGI menghadirkan Endoscopy Club sebagai wadah bagi Sejawat untuk mengupdate pengetahuan, bertukar informasi, dan diskusi kasus seputar endoskopi saluran cerna. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti acara endoscopy club. Sampai berjumpa di Endoscopy Club! https://youtu.be/2Frb2qYI6ME?si=b8-XjOwY2vbBVQHo
Jika terdapat tumor atau lesi awal mukosa saluran cerna, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengangkatnya dengan prosedur yang disebut endoscopic submucosal dissection (ESD). Apa itu endoscopic submucosal dissection (ESD)? Endoscopic submucosal dissection (ESD) merupakan prosedur terapeutik minimal invasif untuk mengangkat polip yang besar atau lesi kanker awal saluran cerna dengan menggunakan endoskop.
Endoskopi merupakan suatu prosedur non-bedah yang digunakan untuk memeriksa kondisi saluran pencernaan seseorang dengan menggunakan endoskop. Dilansir dari WebMD, endoskopi dibutuhkan ketika seseorang mengalami gejala yang tidak biasa, sehingga dokter perlu memeriksa organ bagian dalam untuk mencari sumber penyakit. Beberapa gejala yang memerlukan prosedur endoskopi, yaitu disfagia, sakit perut yang tidak kunjung
Arif HM Marsaban, Luki Sumaratih, Pryambodho Department of Anesthesiology and Intensive Care, Faculty of Medicine, University of Indonesia/Dr. Cipto Mangunkusumo General National Hospital, Jakarta ABSTRAK Latar belakang: Akhir-akhir ini penggunaan propofol untuk sedasi pada endoskopi saluran cerna semakin populer, baik dengan teknik bolus berkala maupun dengan menggunakan teknik target-controlled infusion (TCI). Penelitian