Paparan Kabut Asap Kebakaran Hutan dapat Timbulkan Gangguan Lambung
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan umumnya dikenal sebagai penyebab gangguan pernapasan. Asap yang mengandung bahan beracun dapat menjadi karsinogenik kanker seperti paru-paru. Meski tidak selalu otomatis setiap orang yang terdampak asap akan menderita kanker, paparan dalam jangka panjang dapat meningkatkan potensi terjadinya kanker paru. Selain itu asap menyebabkan kadar oksigen dalam darah rendah.
Selain gangguan pernapasan rupanya paparan kabut asap kebakaran hutan dan lahan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan pada organ-organ dalam tubuh. Berdasarkan pernyataan Konsultan Saluran Cerna Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM, penelitian yang Ia lakukan pada seekor tikus yang dibuat dalam kondisi kekurangan oksigen, fungsi tubuh hewan tersebut yaitu lambung, ginjal, liver, dan jantung menjadi terganggu. Kondisi tikus itu bisa menjadi model bahwa saat ini ratusan orang di Sumatera dan Kalimantan berada dalam kondisi oksigen yang tidak optimal akibat kebakaran hutan dan lahan. Kondisi ini dalam jangka panjang yaitu antara 20 hingga 30 tahun dapat mengakibatkan gangguan kronis pada organ-organ dalam tubuh. Mulai dari dinding lambung yang menipis dan mengalami luka-luka, sehingga aliran darah ke dalam lambung terganggu, menurunnya fungsi ginjal, serta menurunnya fungsi jantung karena kondisi kekurangan oksigen akan memaksa jantung untuk bekerja lebih kuat.
Karena dampaknya yang tidak ringan ini, kabut asap akibat kebakaran hutan perlu diwaspadai dan dilakukan tindakan penanggulangan yang benar. Seperti menggunakan masker ketika keluar rumah, membersihkan rumah secara berkala, menjaga kelembapan udara, menjaga asupan cairan tubuh, serta mengonsumsi sayur dan buah-buahan untuk memperkuat sistem imun dan melawan racun yang masuk ke tubuh.
Salam sehat.
Sumber:
http://akurat.co/gayahidup/id-552667-read-yuk-kenali-gerd-si-penyakit-lambung-yang-bisa-memicu-kanker
Ilustrasi: freepik.com