DIARE SEBAGAI FAKTOR PROGNOSTIK KASUS COVID-19 DERAJAT BERAT

Dinda Nisrina*, Hasan Maulahela**
*Faculty of Medicine, Universitas Indonesia/Dr. Cipto Mangunkusumo General National Hospital
Jakarta
**Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine
Faculty of Medicine, Universitas Indonesia/Dr. Cipto Mangunkusumo General National Hospital
Jakarta Department of Medical Education, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta

ABSTRAK

Pada bulan Maret tahun 2020 lalu, seluruh dunia diguncangkan oleh pandemi infeksi Sars-CoV-2 yang berawal di Wuhan, China. Tingginya tingkat penyebaran tercatat dengan 2.877.476 kasus terkonfimasi dan 73.582 kematian yang dilaporkan di Indonesia. Walaupun gejala pernafasan merupakan gejala utama kasus COVID-19, kini beberapa kasus menggambarkan bahwa kasus Coronavirus disease (COVID-19) dengan manifestasi gejala pencernaan meningkatkan kemungkinan kasus dengan derajat berat. Selebihnya, disebut bahwa diare merupakan gejala pencernaan dengan prevalensi tertinggi di kasus COVID-19.

Laporan kasus berbasis bukti ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare pada kasus COVID-19 derajat berat. Pencarian strategis yang dilakuan pada Pubmed, Scopus dan Cochrane menghasilkan lima artikel yang ditelaah menggunakan CEBM critical appraisal tools. Tinjauan sistematis terbaru yang dilakukan oleh Ghimere S et al (2020) menemukan bahwa gejala diare pada kasus COVID-19 dapat memprediksi prognosis derajat klinis berat (OR = 1.63, 95% CI: 1.11 – 2.38). Sedangkan, studi kohort yang diinklusi menjelaskan mengenai faktor prognostik yang dapat mempengaruhi kasus COVID-19 dengan derajat berat.

Maka dapat disimpulkan bahwa gejala diare lebih sering ditemukan pada kasus COVID-19 derajat berat dan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang mengeluhkan diare perlu dipantau degan seksama untuk mengantisipasi perburukan.

Kata kunci: Coronavirus disease (COVID-19), diare, digestive signs and symptoms, prognosis

DOI10.24871/2322022266-271

Naskah lengkap: PDF

Bagikan: