Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB, FACP, FACG, konsultan gastroentero hepatologi, menjelaskan bahwa pada prinsipnya ketika seseorang mengalami buang air besar berdarah hal pertama yang harus dilakukan adalah tenang dan jangan panik. Setelah tenang, disarankan untuk berbaring. Jangan melakukan aktivitas terlebih dahulu karena belum tahu seberapa banyak perdarahan yang
Berdasarkan penjelasan dari Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi, prosedur endoskopi tidak hanya aman untuk orang dewasa, tetapi juga untuk bayi dan anak-anak. Prosedur endoskopi dapat membantu mendiagnosis berbagai keluhan atau kondisi medis tertentu. Mulai dari anak yang menelan benda-benda asing, muntah terus-menerus, hingga mengalami perdarahan di
Asupan tinggi lemak yang menjadi sumber kolesterol dapat menyebabkan batu empedu. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM menjelaskan bahwa pada dasarnya makanan yang mengandung kolesterol bisa menjadi sumber kalori, namun jika jumlahnya berlebihan dapat tertimbun salah satunya di kantung kempedu. Kolesterol yang tertimbun di kantung empedu
Sayuran merupakan sumber serat makanan yang baik. Selain itu, sayuran juga mengandung banyak vitamin esensial, mineral, dan antioksidan yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Studi menunjukan bahwa serat dapat meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral dalam tubuh yang berpotensi meningkatkan tingkat energi harian. Serat yang terkandung dalam sayur berperan dalam proses pencernaan
Olahraga yang dilakukan secara teratur memiliki banyak manfaat seperti mengurangi lemak tubuh, menghilangkan stres dan rasa panik, meningkatkan kesehatan, meningkatkan aktivitas usus, dan pada kasus tertentu dapat mengurangi gejala GERD. Namun, tidak semua jenis olahraga bermanfaat untuk penderita GERD. Salah dalam memilih jenis dan kombinasi olahraga dapat berpengaruh terhadap kesehatan saluran cerna.
Salah satu cara tubuh membuang zat sisa metabolisme yang sudah tidak dapat digunakan lagi adalah dengan proses defekasi. Warna dan konsistensi feses yang dihasilkan usus besar ternyata dapat menggambarkan kondisi kesehatan saluran cerna. Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACG, FACP, FINASIM, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
Merujuk pada definisi kesehatan World Health Organization (WHO), kesehatan usus adalah keadaan sejahtera fisik dan mental tanpa adanya keluhan gastrointestinal yang memerlukan konsultasi dokter, tanpa adanya indikasi atau risiko penyakit usus, dan tanpa adanya penyakit usus yang dikonfirmasi. Memiliki usus yang sehat berarti memiliki mikrobiota usus yang sehat. Jumlah mikroorganisme yang menghuni
Toxic Megacolon (TM) merupakan komplikasi peradangan pada usus besar yang jarang namun berpotensi fatal. TM didefinisikan sebagai pelebaran kolon non-obstruktif, dengan diameter lebih dari 6cm, yang dapat bersifat total atau segmental dan biasanya berhubungan dengan toksisitas sistemik. Setiap kondisi inflamasi usus besar dapat menjadi predisposisi TM. [caption id="attachment_6885" align="aligncenter" width="640"] Toxic Megacolon
Kolonoskopi merupakan sebuah prosedur kedokteran yang menggunakan kolonoskop untuk melihat ke dalam rektum dan usus besar. Kolonoskopi dapat menunjukan jaringan yang teriritasi dan bengkak, bisul, polip, dan kanker. Kenapa kolonoskopi digunakan? Kolonoskopi digunakan untuk membantu dokter dalam menemukan penyebab gejala, seperti perdarahan pada anus; perubahan aktivitas usus (diare); sakit perut; penurunan berat
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi yang mengganggu, akibat refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan. GERD bisa disebabkan oleh melemahnya katup sfingter pada esofagus bagian bawah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik. GERD tidak mengancam jiwa secara langsung, namun jika diabaikan dan tidak diobati dengan