MENGENALI KONDISI KESEHATAN SALURAN CERNA DARI FESES
Salah satu cara tubuh membuang zat sisa metabolisme yang sudah tidak dapat digunakan lagi adalah dengan proses defekasi. Warna dan konsistensi feses yang dihasilkan usus besar ternyata dapat menggambarkan kondisi kesehatan saluran cerna. Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACG, FACP, FINASIM, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, buang air besar dapat mencerminkan kondisi kesehatan usus besar karena setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses melalui usus besar sebelum dibuang dalam bentuk feses.
Idealnya feses berwarna kecoklatan, panjang, halus, dan lunak, yang mudah dikeluarkan dari tubuh dengan sedikit tekanan atau usaha (tanpa perlu mengejan). Sekitar 75% volume feses adalah air, 25% sisanya adalah campuran beberapa hal seperti bakteri, sisa makanan, bagian makanan yang tidak tercerna (biasanya makanan berserat), serta zat-zat yang disumbangkan oleh usus dan hati. Berbagai hal dapat mempengaruhi kesemimbangan kandungan feses, seperti pola makan, obat-obatan, vitamin, dan penyakit atau kelainan pada saluran cerna.
Berikut lima tanda dari feses yang menunjukan kondisi kesehatan saluran cerna:
1. Keras dan berbentuk seperti batu atau kerikil
Feses yang keras dan berbentuk seperti batu atau kerikil kecil merupakan tanda kalau pencernaan sedang mengalami sembelit. Usus besar membentuk kotoran (feses) dengan menyerap air. Jika kontraksi otot di usus besar tidak bekerja dengan baik maka feses menjadi lebih Perubahan warna pada feses dapat disebabkan oleh makanan yang dimakan, jenis bakteri yang hidup di usus besar, dan zat pewarna tambahan pada bahan makanan. Sebagian besar pekat dan keras.
2. Perubahan warna
perubahan warna pada feses tidak perlu dikhawatirkan, kecuali warna kotoran yang tampak hitam atau berdarah karena bisa menjadi indikasi masalah pada sistem pencernaan.
3. Hitam dan lembek
Penyebab paling umum dari warna feses yang hitam dan bertekstur lembek adalah mengonsumsi suplemen zat besi atau obat yang mengandung bismuth seperti Pepto–Bismol. Namun, juga bisa berarti ada perdarahan di saluran pencernaan, seperti di lambung atau usus halus.
4. Berminyak
Jika feses memiliki konsistensi berminyak dan sulit untuk dikeluarkan, itu bisa menjadi sinyal bawa tubuh tidak dapat mencerna lemak dengan baik. Perubahan konsistensi dapat disebabkan oleh infeksi, nutrisi yang tidak tercerna dengan baik karena penyakit celiac, atau masalah pada pankreas, seperti kanker pankreas atau pankreatitis.
5. Tipis
Kotoran yang hanya sesekali berbentuk sangat tipis tidak perlu dikhawatirkan. Hal tersebut karena kontraksi otot usus besar yang membentuk feses. Namun, jika terjadi perubahan secara tiba tiba dan feses selalu berbentuk sangat tipis itu artinya terdapat sumbatan pada usus besar.
Prof. Ari menjelaskan bahwa feses yang tidak normal merupakan alarm atau tanda dari tubuh. Jika dibiarkan, feses yang tidak normal dapat berujung menjadi kanker. BAB berdarah, misalnya, 9% kemungkinan kanker usus besar.
Untuk memperlancar BAB, Prof. Ari menyarankan agar banyak mengonsumsi serat yang didapat dari sayur dan buah-buahan, serta konsumsi probiotik yang bisa didapat dari yogurt. Pencernaan yang baik didapat melalui gaya hidup sehat dengan mengurangi konsumsi daging merah, cukup konsumsi air putih, dan olahraga terartur.
Sumber:
Johns Hopkins Medicine. (2022) 5 Things Your Poop Can Tell You About Your Health. Diakses pada 11 November 2022. Melalui: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/5-things-your-poop-can-tell-you-about-your-health
Canadian Society of Intestinal Research. (2012). Answers to 7 FAQs About Poop. Diakses pada 11 November 2022. Melalui: https://badgut.org/information-centre/a-z-digestive-topics/the-scoop-on-poop/
CNN Indonesia. (2018). Melihat Tanda Kelainan pada Usus Lewat Buang Air Besar. Diakses pada 11 November 2022. Melalui: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181207092611-255-351794/melihat-tanda-kelainan-pada-usus-lewat-buang-air-besar
Sumber gambar: rattanakun