TIPS MENJAGA AGAR USUS TETAP SEHAT
Merujuk pada definisi kesehatan World Health Organization (WHO), kesehatan usus adalah keadaan sejahtera fisik dan mental tanpa adanya keluhan gastrointestinal yang memerlukan konsultasi dokter, tanpa adanya indikasi atau risiko penyakit usus, dan tanpa adanya penyakit usus yang dikonfirmasi.
Memiliki usus yang sehat berarti memiliki mikrobiota usus yang sehat. Jumlah mikroorganisme yang menghuni usus memainkan peran penting dalam mengatur imunitas individu, melindungi terhadap patogen, memperkuat integritas usus, mensintesis vitamin, dan menghasilkan energi, terutama asam lemak rantai pendek (Short Chain Fatty Acids).
Bagaimana cara menjaga mikrobiota usus tetap sehat?
Pola makan memiliki pengaruh terhadap mikrobiota usus. Kemampuan bakteri usus untuk melakukan metabolisme protein dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, terutama yang ditemukan dalam serat makanan, berkontribusi pada kesehatan mikrobiota usus.
Selain itu, kondisi yang dapat menggangu mikrobiota usus dan sistem imun mukosa harus dihindari seperti pola makan tidak sehat, kurang olahraga, olahraga terlalu ekstrem, dan segala jenis stress kronis.
Berikut beberapa dietary yang dapat membantu menjaga usus tetap sehat:
1. Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yogurt, kefir, tempe, kimchi, kombucha, dll.
2. Mengonsumsi prebiotik sebagai sumber energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Penting untuk diingat, meskipun semua prebiotik adalah serat tetapi tidak semua serat adalah prebiotik.
3. Mengonsumsi makanan tinggi serat, makanan yang paling bermanfaat bagi bakteri usus adalah yang mengandung serat larut (gandum, barley, buncis, kacang polong, dan buah-buahan seperti apel dan jeruk) dan dapat difermentasi (buah-buahan dan sayuran). Dengan demikian, makanan seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, dan kacang-kacangan, dan kacang-kacangan, mengandung berbagai serat dalam jumlah yang bervariasi.
Jaga kesehatan usus dengan mengonsumsi makanan fermentasi yang mengandung bakteri sehat (probiotik), seperti yogurt, kefir, atau produk kedelai yang difermentasi, dan mengonsumsi makanan tinggi serat (prebiotik) yang tidak diproses (buah utuh, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan).
Sumber:
Manore, Melinda M. Ph.D., R.D., CSSD, FACSM. DIET, EXERCISE, AND THE GUT: Steps to a Healthier Gut. ACSM’s Health & Fitness Journal: September/October 2018 – Volume 22 – Issue 5 – p 40-44 | doi: 10.1249/FIT.0000000000000421
Bischoff SC. ‘GUT HEALTH’: A NEW OBJECTIVE IN MEDICINE? BMC Med. 2011 Mar 14;9:24. doi: 10.1186/1741-7015-9-24. PMID: 21401922; PMCID: PMC3065426.
Sumber Gambar: CanvaContributorStudio
Agung Prasetyo
Ok. Yang jadi masala makanan yang sebat rasanya tidak enak. Misalnya tempe kan hasrus dimasak , digoreng atau direbus dibumbui, apakah hal superit ini tyda merusak probiotika yang terkandung didalmnya?