MENGENAL PENYAKIT BATU EMPEDU
Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM Ketua Umum PB PEGI sekaligus Konsultan Gastroenterologi Hepatologi, batu empedu memiliki gejala khas nyeri ulu hati yang disebabkan adanya peradangan pada kantung empedu. Batu empedu berbentuk seperti kristal dengan variasi ukuran mulai dari butiran pasir sampai lebih besar dari bola golf. Jika dianalisa lebih lanjut batu empedu terdiri dari batu kolesterol dan batu pigmen.
Batu empedu yang menyumbat duktus sistikus, yaitu saluran yang menghubungkan kantung empedu dengan saluran empedu pusat, bisa menimbulkan sakit dan kadang peradangan. Serangan sakitnya terjadi secara mendadak dan berlangsung sampai beberapa jam.
Jika muncul rasa sakit secara terus-menerus pada perut sebelah atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu apakah terjadi gangguan empedu.
Pemeriksaan USG perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peradangan baik akut maupun kronis pada kantung empedu. Serta, untuk mengetahui ada tidaknya pelebaran saluran empedu.
Jika dilihat dari faktor usia, sekitar 20% kasus gangguan kantung empedu terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun dan lebih banyak dialami oleh wanita.
Faktor risiko terjadinya batu empedu antara lain obesitas, diabetes, kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah, trigliserida yang tinggi, hipertensi, dan juga gula darah yang tinggi. Diet tinggi lemak, tinggi kolesterol, dan rendah serat, serta penururnan berat badan yang mendadak juga bisa menyebabkan terbentuknya batu kantung empedu.
Sumber:
https://amp.kompas.com/ekonomi/read/2012/03/16/13165677/index.html
Sumber Gambar:
Getty Images