Gejala COVID-19 dilaporkan makin beragam. Salah satu gejala yang dilaporkan adalah diare. Gejala diare ini bahkan tidak diikuti oleh gejala umum seperti demam, batuk, dan flu sama sekali.

Lalu seperti apa diare pada penderita COVID-19?

Konsultan gastroentero-hepatologi sekaligus ketua umum PB PEGI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM memaparkan bahwa pada sebuah penelitian di China, pasien COVID-19 dengan gejala diare akan lebih lama sembuh. Hilangnya virus dari tubuh penderita COVID-19 dengan gejala diare akan lebih lama daripada orang yang tidak mengalami gejala tersebut. Penelitian tersebut dilakukan pada 74 pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala gangguan gastrointestinal seperti diare, mual, dan muntah. Ditemukan 2-10 persen kasus muntah, serta 2-6 persen kasus nyeri perut. Uniknya, 28 persen dari pasien tersebut tidak mengalami gejala gangguan pernapasan sama sekali. Jika dibandingkan dengan kelompok pasien tanpa keluhan gangguan gastrointestinal yang berjumlah 577 orang, pasien dengan gejala gangguan gastrointestinal mengalami komplikasi yang lebih berat. Lebih banyak ditemukan pasien dalam keadaan demam tinggi melebihi 38,5 derajat celcius. Banyak pula keluarga yang tertular dan berpotensi lebih besar mengalami gangguan lever.

Nah, sobat PEGI, karena kita tidak bisa mengontrol gejala apa yang akan kita rasakan, pencegahan infeksi menjadi jalan terbaik. Selalu terapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dimanapun anda beraktivitas.

Salam sehat.

Sumber:

https://lifestyle.okezone.com/read/2020/12/28/481/2335023/pasien-covid-19-alami-gejala-diare-pakar-kesehatan-bisa-lebih-lama-pulih?page=2

Ilustrasi: freepik.com