Tips Cegah Heat Stroke Akibat Cuaca Panas
Sepanjang akhir bulan Oktober, suhu udara siang hari di sejumlah daerah di Indonesia terasa lebih panas dari biasanya. Bahkan BMKG mencatat suhu maksimum harian Indonesia mencapai 390C. Khususnya di Pulau Jawa dan Bali tercatat mengalami kekeringan ekstrem dan berpotensi terjadi kebakaran hutan. Kondisi ini diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Cuaca yang sangat panas ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti dehidrasi hingga heat stroke.
Heat stroke sendiri merupakan kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat suhu panas sekitar. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM menuturkan bahwa heat stroke akan menyebabkan suhu tubuh naik sampai diatas 40 derajat celcius disertai terjadinya penurunan kesadaran. Gejala awal heat stroke berupa kenaikan suhu tubuh, kemerahan pada kulit, keram otot, sakit kepala, rasa haus yang sangat, lelah tidak bersemangat, keringat yang berlebihan, dan buang air kencing yang berubah menjadi keruh dan kuning. Gejala awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di kota-kota besar di Indonesia. Mereka yang berisiko mengalami heat stroke di antaranya orang berusia lanjut dan mempunyai penyakit kronik antara lain penyakit kencing manis, gangguan jantung dan paru.
Selain suhu lingkungan yang ekstrem, dokter spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow MMedSci, SpPD, FINASIM mengatakan heat stroke juga bisa dipicu oleh aktivitas fisik berat. Hal ini disebabkan karena ketika mengalami kelelahan fisik yang berat, tubuh akan berkeringat hebat sebagai usaha mengeluarkan panas dari dalam tubuh. Bahayanya bisa terjadi kerusakan otot tubuh, kejang, gangguan fungsi ginjal, dan bahkan dapat berakibat kematian.
Namun tenang saja sobat PEGI, Prof Ari menyebutkan bahwa heat stroke dapat dihindari dengan meningkatkan konsumsi air di saat cuaca panas. Perlu minum air putih yang banyak (3 hingga 4 liter) agar tidak dehidrasi yang akan memperburuk kesehatan akibat udara panas ekstrim. Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi karena justru akan memperberat dehidrasi. Jika buang air kecil kita menjadi lebih keruh dan berwarna kuning pekat, hal ini merupakan tanda bahwa kita harus meningkatkan dan mengonsumsi air. Dan jika tubuh mulai memberikan tanda lain seperti muntah-muntah atau diare usai beraktivitas di tempat panas sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan. Untuk makanan, yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah makanan dengan kandungan air yang tinggi untuk menjaga kuantitas air dalam tubuh. Selain minuman dan makanan, paparan suhu lingkungan yang tinggi dalam jangka waktu yang lama juga perlu dihindari.
dr. Ikhsan menambahkan, penggunaan pelindung seperti topi, payung, dan sunscreen saat beraktivitas di luar ruangan, menghindari aktivitas fisik berlebihan di saat panas lingkungan tinggi, serta memperbanyak minum air termasuk yang mengandung elektrolit terutama bila tubuh berkeringat banyak juga perlu dipertimbangkan sebagai upaya mencegah terjadinya heat stroke.
Nah, sobat PEGI sekarang sudah siap menghadapi cuaca panas bukan?
Salam sehat.
Sumber:
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2019/10/23/trik-sehat-saat-cuaca-ekstrem-cegah-dehidrasi-dengan-cara-ini
https://www.antaranews.com/berita/1126792/merasa-cuaca-sangat-panas-akhir-akhir-ini-hati-hati-heat-stroke#mobile-nav
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=suhu-panas-masih-melanda-indonesia&tag=press-release&lang=ID
Ilustrasi: freepik.com