Kolonoskopi merupakan sebuah prosedur kedokteran yang menggunakan kolonoskop untuk melihat ke dalam rektum dan usus besar. Kolonoskopi dapat menunjukan jaringan yang teriritasi dan bengkak, bisul, polip, dan kanker. Kenapa kolonoskopi digunakan? Kolonoskopi digunakan untuk membantu dokter dalam menemukan penyebab gejala, seperti perdarahan pada anus; perubahan aktivitas usus (diare); sakit perut; penurunan berat
Ruswhandi*, Marcellus Simadibrata**, Irsan Hasan** *Division of Gastroentero-hepatology, Department of Internal Medicine Gatot Soebroto Hospital, Jakarta **Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine University of Indonesia/Dr. Cipto Mangunkusumo General National Hospital, Jakarta **Division of Hepatobiliary, Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine University of Indonesia/Dr. Cipto Mangunkusumo General National
Suharjo B Cahyono*, Putut Bayupurnama**, Neneng Ratnasari** Catharina Triwikatmani**, Fahmi Indrarti**, Sutanto Maduseno**, Siti Nurdjanah** * Department of Internal Medicine, Charitas Hospital, Palembang ** Division of Gastroentero-hepatology, Department of Internal Medicine Faculty of Medicine, University of Gadjah Mada/Dr. Sardjito General Hospital, Jogjakarta ABSTRAK Latar belakang: Keberhasilan mencapai sekum merupakan indikator kualitas utama
Imam Suprianto, Suyata, Syadra Bardiman Rasyad, Fuad Bakry Division of Gastroentero-hepatology, Department of Internal Medicine Faculty of Medicine, University of Sriwijaya/Mohammad Hoesin General Hospital, Palembang ABSTRAK Latar belakang: Diare kronis merupakan masalah yang biasa dijumpai oleh klinisi. Kolonoskopi merupakan alat diagnostik dengan akurasi dan sensitifitas sangat baik untuk mendeteksi kelainan saluran cerna