Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas Berulang yang Disebabkan Oleh Angiodisplasia Lambung

Waldemar Simanjuntak

Digestive Disease and Gastrointestinal Oncology Centre Medistra Hospital, Jakarta

ABSTRAK

Angiodisplasia lambung, dengan lesi diskrit yang khas dengan warna merah cerah dan tipis di mukosa lambung dan submukosa, merupakan salah satu penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas. Angiodisplasia sebagian besar ditemukan sebagai beberapa lesi di lokasi yang berbeda. Melena, hematemesis, dan anemia kronis merupakan konsekuensi dari angiodisplasia lambung yang tidak diobati. Terkadang sulit untuk mendiagnosisnya, karena kesamaan dengan lesi mukosa lambung lainnya dan distensi lambung yang tidak memadai selama prosedur endoskopi. Baik terapi farmakologis maupun non-farmakologis digunakan untuk mengobati kondisi ini dalam praktik klinis sehari-hari, salah satunya adalah koagulasi argon plasma sebagai modalitas termal selama prosedur endoskopi. Terapi ini menjanjikan terapi angiodisplasia yang efektif untuk menghentikan perdarahan saluran cerna bagian atas dan komplikasi lanjut.

Angiodisplasia lambung yang menyebabkan perdarahan gastrointestinal berulang, ditemukan pada seorang pria berusia 73 tahun. Dia telah dirawat di rumah sakit selama beberapa kali dalam dua tahun terakhir di berbagai rumah sakit di negara asalnya maupun di luar negeri, karena hematemesis dan /atau melena. Sebelumnya, pemeriksaan gastroscopic berulang oleh endoscopists berpengalaman menunjukkan adanya gastritis erosif. Setelah menerima transfusi darah, gastroskopi dilakukan dan menunjukkan adanya beberapa lesi mukosa kecil merah cerah dan tipis dalam ukuran yang berbeda pada perut. Lesi berhasil diobati dengan koagulasi plasma argon. Selama masa tindak lanjut lebih dari 18 bulan tidak ada perdarahan lanjut berulang yang teramati.

Bagikan: