
MENGENAL MANFAAT ENDOSKOPI SALURAN CERNA
Penyakit gastrointestinal atau saluran cerna masih menjadi salah satu tantangan kesehatan di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus penyakit gastrointestinal non-infeksi seperti radang usus, GERD, dan kanker kolorektal serta penyakit pencernaan lainnya terus meningkat. Gejala yang muncul bisa beragam, mulai dari nyeri perut berulang, mual, kembung, gangguan buang air, bahkan beberapa pasien merasakan tanpa gejala.
Dalam upaya mendeteksi dini dan menangani penyakit tersebut, endoskopi saluran cerna menjadi salah satu prosedur medis yang sangat penting. Endoskopi merupakan tindakan minimal invasif yang aman, efektif, serta dapat digunakan bersama dengan pemeriksaan diagnostik lainnya. Endoskopi saluran cerna memiliki beberapa manfaat diantaranya:
– Endoskopi memungkinkan visualisasi langsung mukosa saluran cerna – esofagus, lambung, kolon, hingga ileum terminal – sehingga perubahan warna, pola vascular, hingga bekas jaringan dapat dideteksi dengan detail.
– Endoskopi memungkinkan pengambilan sampel jaringan untuk biopsy dan melakukan berbagai intervensi seperti menghentikan perdarahan, pengangkatan polip, atau mengatasi lesi premaligna secara langsung.
– Endoskopi memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas minimal jika dilakukan oleh tenaga ahli.
– Endoskopi juga digunakan untuk mengeluarkan benda asing yang tidak sengaja tertelan (seperti koin, kelereng, tulang, dan sebagainya) tanpa perlu operasi besar, lebih cepat, dan minim risiko.
– Endoskopi (kolonoskopi) sebagai skrining dan pencegahan kanker kolon.
Seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran, endoskopi kini semakin aman dan efektif. Pencitraan definisi tinggi (high-definition imaging) dan sistem pencahayaan mutakhir memungkinkan gambaran mukosa lebih jelas dan detail. Selain itu, hadirnya teknik serta peralatan terbaru membuat prosedur endoskopi lebih presisi, minim invasif, dan dengan risiko komplikasi yang sangat rendah.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, endoskopi saluran cerna berperan penting dalam deteksi dini, diagnosis, hingga terapi berbagai penyakit pencernaan. Kehadiran teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penanganan yang lebih cepat, tepat, dan aman.
Reviewer: dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD, K-GEH, FINASIM
Sumber:
- Cowen, A E, and F A Macrae. “Gastrointestinal endoscopy: an accurate and safe primary diagnostic and therapeutic modality.” The Medical journal of Australia vol. 157,1 (1992): 52-7.
- Moore, Lisa E. “The advantages and disadvantages of endoscopy.” Clinical techniques in small animal practice vol. 18,4 (2003): 250-3.
- Graham, David G, and Matthew R Banks. “Advances in upper gastrointestinal endoscopy.” F1000Research vol. 4 F1000 Faculty Rev-1457. 16 Dec. 2015.
- Abusuliman, Mohammed et al. “Advances in gastrointestinal endoscopy: A comprehensive review of innovations in cancer diagnosis and management.” World journal of gastrointestinal endoscopy vol. 17,5 (2025): 105468.
Gambar cover: dokumentasi kegiatan live demonstration JIGES 2025