GERD SERING KAMBUH SETELAH LEBARAN, INI ALASANNYA
Pola makan yang tidak sehat bisa menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Menurut pemicu tersebut, produksi asam lambung pasca lebaran berkaitan dengan perubahan ‘pola makan’ pasca puasa.
Selama berpuasa, kebiasaan makan cenderung teratur, baik dari segi waktu dan jumlah makan. Namun, pola dan menu makan cenderung berantakan saat dan setelah Idul Fitri. Tidak sedikit orang yang kecanduan makan apapun mulai dari makanan pedas hingga bersantan.
Masyarakat pada umumnya menyantap berbagai menu makanan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, semur daging, sambal kentang dan kue-kue manis lainnya. Padahal, ada beberapa makanan yang harus dihindari penderita GERD agar gejalanya tidak kambuh lagi.
Orang dengan GERD juga harus menghindari makan terlalu banyak daging. Ini karena daging cenderung tinggi kolesterol dan asam lemak. Beberapa jenis konsumsi lainnya juga dapat menyebabkan gangguan asam, seperti makanan asin, cokelat, minuman bersoda, minuman berkafein, dan makanan asam. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan GERD.
Selain jenis makanan, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan GERD pasca lebaran. Rasa panas di dada atau gejala GERD yang dikenal dengan heartburn bisa terjadi saat seseorang makan berlebihan.
Sebaiknya tetap bijak dalam mengonsumsi makanan khas lebaran dengan membatasi porsi makanan. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, konsultan gastroenterohepatologi, agar tidak ‘lapar mata’ dan mencoba semua menu yang disajikan saat lebaran. Prof. ari juga menyarankan untuk selalu mengonsumsi buah dan sayur di setiap selingan makan pada saat lebaran.
Sumber:
Ini Alasan GERD Kerap Muncul Setelah Lebaran | Konteks
Catat, Ini Daftar Makanan Saat Lebaran yang Jadi Biang Penyakit (detik.com)
Sumber gambar:
Getty images
Banggarasanya