Gen CagA dan VacA pada Helicobacter pylori yang Menyerang Pasien di Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo
Burhana Mawarasti*, Herry Purbayu**, Lindawati Alimsardjono***
*Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya
**Division of Gastroentero-hepatology, Department of Internal Medicine Universitas Airlangga/Dr. Soetomo General Hospital, Surabaya
***Department of Microbiology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya
Corresponding author: Herry Purbayu. Division of Gastroentero-hepatology, Department of Internal Medicine, Dr. Soetomo General Hospital. Jl. Mayjend Prof Dr Moestopo No.6-8 Surabaya Indonesia. Phone/facsimile: +62-31-5501614. Email: h_purbayu@yahoo.com
ABSTRAK
Latar belakang: Helicobacter pylori (H. pylori) merupakan patogen utama penyakit infeksi pada lambung manusia. H. pylori memiliki strain yang berbeda-beda yang kemudian dikelompokkan menjadi strain tipe I dan strain tipe II. Strain tipe I ini mempunyai karakteristik khusus yakni terdapat cytotoxin associated gene A (cagA) dan vacuolating cytotoxin gene A (vacA). Sedangkan pada strain tipe II hanya dapat ditemukan vacuolating cytotoxin gene A (vacA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi apakah sampel menunjukkan gen CagA atau gen vacA. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strain H. pylori agar dapat mencegah kesalahan diagnosis dan infeksi berulang.
Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif secara purposeful sampling pada pasien endoskopi di departemen penyakit dalam divisi gastroentero hepatologi yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo terhitung sejak 20 Oktober hingga 25 November 2015. Total pasien adalah sepuluh yang mana kesemuanya dipilih secara acak. Pengolahan data dilakukan secara observasi melalui hasil pemeriksaan reaksi berantai polimerase assays dengan melihat gen yang diekspresikan oleh H. pylori. Ekstraksi DNA dari feses dilakukan dengan menggunakan QIAamp (Qiagen) stool kit.
Hasil: Hanya didapatkan satu pasien positif terhadap gen vacA sedangkan untuk gen cagA tidak didapatkan satu pun hasil yang positif dari sepuluh pasien. Pemeriksaan dengan konsentrasi DNA yang berbeda serta dengan suhu yang berbeda juga menunjukkan hasil yang sama. Satu sampel dari spesimen tinja menunjukkan positif untuk strain tipe II, yang hanya memiliki gen vacA. Pemeriksaan reaksi berantai polimerase melalui biopsi lambung dikenal memiliki spesifitas tinggi.
Simpulan: Pada pemeriksaan reaksi berantai polimerase melalui ekstraksi gen dari spesimen feses pasien tidak ditemukan gen cagA yang merupakan strain tipe I H. pylori sedangkan ditemukan gen vacA pada satu pasien yang merupakan strain tipe II H. pylori.
Keywords: Helicobacter pylori, cagA, vacA, reaksi berantai polimerase, spesimen feses
Indones J Gastroenterol Hepatol Dig Endosc Vol.17, No.3, Desember 2016 (NASKAH LENGKAP)