Gambaran Kolonoskopi pada Penderita Diare Kronis di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang

Imam Suprianto, Suyata, Syadra Bardiman Rasyad, Fuad Bakry

Division of Gastroentero-hepatology, Department of Internal Medicine Faculty of Medicine, University of Sriwijaya/Mohammad Hoesin General Hospital, Palembang

 

ABSTRAK

Latar belakang: Diare kronis merupakan masalah yang biasa dijumpai oleh klinisi. Kolonoskopi merupakan alat diagnostik dengan akurasi dan sensitifitas sangat baik untuk mendeteksi kelainan saluran cerna dan mempunyai keunggulan dalam membedakan penyebab dari diare kronis. Namun gambaran kolonoskopi pada penderita diare kronis dapat bervariasi berdasarkan usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kelainan saluran cerna bagian bawah pada penderita diare kronis dan hubungannya dengan usia.

Metode: Penelitian observasi analitik, data diambil dari data rekam medik pasien rawat jalan dan rawat inap yang menderita diare kronik di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2011 – Desember 2012. Diagnosis diare kronis diketahui dari hasil temuan klinis, pemeriksaan laboratorium dan prosedur kolonoskopi. Penderita dikelompokkan menjadi dua kelompok usia (< 40 dan > 40 tahun). Data dianalisa dengan SPSS 12.0.

Hasil: Dari 92 penderita diare kronis, laki-laki 56 (60,9%) dan perempuan 36 (39,1%) dengan rerata usia 47,67 ± 16,83 dan rentang usia 15–85 tahun. Pada kelompok I didapatkan insiden 35 (38%) dan kelompok II sebanyak 57 (62%). Gambaran kolonoskopi yang didapatkan adalah kolitis ulseratif 33 (35,9%), normal 27 (29,3%), tumor kolon 20 (21,7%), kolitis tuberkulosis 5 (5,4%), penyakit Crohn’s 3 (3,3%) dan polip 4 (4,3%). Berdasarkan usia, insiden kolitis ulseratif paling sering ditemui pada kedua kelompok, sedangkan gambaran kolon normal dan tumor kolon banyak ditemui pada kelompok II. Tidak ada korelasi antara usia dengan distribusi kelainan kolon yang ditemui (p = 0,87).

Simpulan: Kolitis ulseratif merupakan gambaran kolonoskopi yang sering ditemui, diikuti kolon normal dan tumor kolon. Tidak ada korelasi antara usia dengan kelainan kolon yang ditemui.

Kata Kunci: diare kronik, kolonoskopi, usia

Indones J Gastroenterol Hepatol Dig Endosc Vol.14, No.2, Agustus 2013 (NASKAH LENGKAP)

Bagikan: