Kanker usus besar merupakan jenis kanker terbanyak nomor 4 di Indonesia serta menjadi penyebab sekitar 8,5% dari total kematian akibat kanker di dunia. Penyakit ini umumnya ditemukan pada usia lanjut, tetapi terdapat factor sporadic yang berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh konsultan gastroentero-hepatologi sekaligus ketua umum PB PEGI,
Risiko penularan virus corona antara pasien dan dokter terbilang cukup tinggi. Terutama sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa virus ini dapat ditularkan melalui airborne atau udara dalam jumlah partikel yang lebih kecil. Proses penularan virus antara pasien dan dokter melalui airborne sendiri, sebagaimana yang dijelaskan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan
Penyakit COVID-19 dinyatakan sebagai kondisi darurat kesehatan nasional dan pandemi. Pedoman ini ditulis berdasarkan pada sistem peringatan World Health Organization (WHO) dan dapat diperbaharui berdasarkan pada situasi kesehatan masyarakat yang sedang berkembang. Isi dan rekomendasi dalam pedoman ini berupa interpretasi dari informasi terbaik yang telah dipublikasikan para ahli. Pedoman ini dimaksudkan untuk
Berdasarkan Surat Edaran PB IDI No.02854/PB/A.3/03/2020, berikut Petunjuk Pencegahan Penularan Covid-19 untuk Petugas Kesehatan yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Perhimpunan Profesi dibawah payung IDI dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) sebagai langkah strategis dan taktis guna menurunkan angka penularan dan memutus penyebaran Covid-19 serta melindungi Dokter, Perawat, dan Petugas
Penyakit COVID-19 yang awalnya menyerang paru ternyata sudah terbukti bisa menyerang organ lain termasuk sistim saluran pencernaan kita. Cara menular dari satu orang ke orang lain yang tadinya diketahui melalui droplet dan kontak ternyata bisa menular secara aerosol dan airborne. Karena penularan secara aerosol maka tindakan endoskopi saluran cerna merupakan tindakan yang
RALEIGH, NC (22 April 2020) – The Rome Foundation merilis hasil penelitian mengenai kejadian dan beban penyakit dari 22 gangguan sistem pencernaan, atau dikenal sebagai Disorders of Gut-Brain Interactions (DGBI), yang dilakukannya pada 33 negara di 6 benua di seluruh dunia, hasil penelitian ini dipublikasi di jurnal ternama “Gastroenterology”. Penelitian ini diprakarsai
1. Pemilihan Pasien a. Membatasi tindakan hanya untuk tindakan-tindakan urgent seperti perdarahan, kolangitis, benda asing, akses nutrisi atau sesuai pertimbangan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) b. Tindakan-tindakan elektif sedapat mungkin ditunda/dilakukan penjadwalan ulang c. Seluruh pasien yang menjalani tindakan endoskopi harus dievaluasi untuk riwayat kontak dengan pasien suspek Covid-19, gejala-gejala yang mengarah
Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan munculnya virus corona jenis baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok yang bernama 2019-nCoV. Per tanggal 18 Februari ini, telah tercatat 43.103 kasus dan 1018 kematian akibat Coronavirus Disease (COVID19). Penyakit yang pada sebagian besar kasus memiliki gejala klinis demam, kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan
Kanker merupakan penyakit yang menyumbangkan angka kemarian terbesar di dunia. Selain menerang organ-organ penting dalam tubuh manusia, kanker juga bisa menyerang bagian tubuh tak terduga seperti anus. Konsultan Gastroenterohepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM menjelaskan bahwa anus merupakan organ yang berperan sebagai tempat keluarnya feses
Rasa terbakar di dada umumnya diasosiasikan dengan serangan jantung. Padahal, terdapat perbedaan antara rasa tidak nyaman di dada yang diakibatkan oleh serangan jantung dan asam lambung. Perbedaan tersebut perlu dikenali agar tidak salah dalam menentukan penanganan selanjutnya. Serangan jantung ditandai dengan nyeri atau perasaan seperti tertekan di bagian dada, di bawah tulang