MITOS DAN FAKTA SEPUTAR KANKER USUS BESAR

Kanker usus besar atau kanker kolorektal merupakan keganasan yang menyerang jaringan usus besar yang terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian akhir terkecil dari usus besar sebelum anus) (Kemenkes RI). Saat ini kanker usus besar menempati urutan ke-tiga kanker terbanyak di dunia dan urutan ke-empat terbanyak di Indonesia (Globocan, 2020).

Dalam rangka bulan kesadaran kanker usus besar yang diperingati setiap Bulan Maret. Berikut penjelasan mitos dan fakta seputar Kanker Usus Besar yang banyak beredar di masyarakat dan perlu dipahami menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM Ketua Umum PB PEGI sekaligus praktisi klinis FKUI/RSCM yang dikutip dari laman tempo.co.

Sumber gambar: MedicineNet,Inc.

Kanker usus besar terjadi tanpa gejala untuk stadium 1 dan stadium 2 – Fakta

“Umumnya, kalau bentuknya masih berupa polip walaupun sudah ada kanker di situ, bisa saja tanpa gejala. Tapi, kalau kebetulan bentuknya memang polip kemudian buang air besarnya keras dan sempat ada perdarahan, sebaiknya dilakukan kolonoskopi agar polipnya bisa diangkat” Hal inilah yang peru diwaspadai, karena itu tidak disarankan menyepelekan susah buang air besar dan buang air besar yang disertai perdarahan.

Sering kembung adalah gejala kanker usus besar – Mitos

Keluhan kembung biasanya berhubungan dengan masalah saluran cerna atas. Tetapi, pada pasien yang kanker ususnya sudah sampat menyumbat keluhan kembung dapat terjadi. Sejatinya usus memiliki batas, apabila tumor yang di dalam semakin besar maka dapat menyumbat usus dan menyebabkan kembung. Namun, secara umum kembung bukanlah gejala Kanker Usus.

Sakit di area panggul hingga pinggang juga salah satu gejala kanker usus besar – Mitos

Apabila nyeri di area perut kanan atau kiri, bisa menjadi salah satu gejala. Kalau dibawah pusar kemungkinan salah satunya karena adanya tumor di usus. Selain itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab dan factor risiko kanker usus besar seperti usia di atas 60 tahun, factor genetik, riwayat polip sebelumnya, dan gaya hidup yang tidak sehat (merokok, minum alkohol, obesitas, dan kurang makan sayur).

Bila sudah terdiagnosis kanker usus besar, sebaiknya hindari pengobatan alternative karena dapat memperburuk keadaan – Fakta

Kanker menunjukan pertumbuhan yang sangat cepat sehingga, bila tidak ditangani dengan tepat dapat memperburuk kondisi pasien hingga berujung pada kematian. Jika kanker masih stadium 1 dan 2, kemudian dilakukan operasi maka survival rate untuk lima tahun ke depan mencapai 92%. Tetapi, ketika kanker sudah stadium 3 dan 4 maka survival ratenya untuk lima tahun ke depan hanya sekitar 12%.

Kanker usus besar sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti tidak merokok dan tidak minum alkohol, mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, mengurangi makanan tinggi lemak, mengontrol berat badan, dan yang terpenting adalah tetap beraktivitas. Apabila terdapat keluhan-keluhan segera berobat ke dokter dan jika memiliki orang tua dengan riwayat kanker usus besar, biasanya di ats usia 50 tahun, dianjurkan untuk melakukan skrining dengan kolonoskopi untuk memastikan apakah terdapat kanker atau tidak.

Sumber:

Kementerian Republik Indonesia, “Panduan Penatalaksaan Kanker Kolorektal” Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Diakses melalui http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKKolorektal.pdf pada 02 Maret 2022.

Globocan, 2020. Diakses melalui https://gco.iarc.fr/ pada 02 Maret 2022.

Kanker Usus Besar, Fakta dan Mitos yang Perlu Dipahami. Diakses melalui https://gaya.tempo.co/read/1513594/kanker-usus-besar-fakta-dan-mitos-yang-perlu-dipahami pada 02 Maret 20

Ilustrasi: Getty Images

Bagikan: